Home  |  Resume  | 

Dukung Indonesia Sejahtera Melalui Training GRATIS Salesmanship dengan Donasi Anda...

Kamis, Februari 28, 2008

JANGAN MEMILIH SALES SEBAGAI KARIR

Dulu ketika kita sudah selesai kuliah, pertanyaan pertama yang akan ditanyakan adalah, " Mau kemana setelah ini ?" Kalau saya, karena background saya sebagai seorang programmer komputer, tentu saja jawaban saya adalah menjadi seorang PROGRAMMER. Relatif akan bergantung pada jurusan apa yang kita ambil pada saat kuliah, entah itu Akuntan, Pengacara, Dokter, Insinyur dan sebagainya. Sepertinya saya belum pernah ketemu dengan teman yang mau jadi SALES. Apa sih kerjaannya SALES itu ? Paradigma yang ada adalah jualan door to door, diusir, panas - panasan, harus pintar bicara dan lain - lainnya.

Ketika sudah mulai menjalani karir saya, perlahan tapi pasti saya temukan kejanggalan. Beberapa orang di kantor saya yang berprofesi sebagai SALES hidupnya penuh dinamika. Dan yang pasti, uang yang mereka dapatkan relatif selalu lebih banyak dari saya. Saya mulai penasaran, lalu mencoba untuk menyelidiki apa sih yang bisa menjadi perbedaannya. Saya coba ngobrol dengan teman - teman SALES, membaca buku tentang SALES. Ternyata saya menemukan bahwa orang - orang sukses kebanyakan memulai kesuksesan mereka sebagai seorang SALES. Ketika mereka sudah mulai ahli dibidang tersebut, mereka mulai terjun sebagai wiraswasta kecil ( Self Employee ). Karena mereka telah terbiasa dengan penolakan - penolakan, proses wiraswasta yang awalnya cukup berat dapat mereka lewati dengan baik sampai akhirnya mereka mencapai apa yang menjadi impian mereka.

Ketika mendapatkan pencerahan seperti itu, saya mulai berpikir," Saya tidak mau seumur hidup menjadi pegawai, saya mau jadi pengusaha. Jadi saya harus belajar pertama untuk bisa berjualan.Saya harus switching jadi SALES." Ternyata tak semudah kelihatannya. Mengubah paradigma itu butuh effort, karena adanya tertanam di bawah sadar bahwa harus melakukan pekerjaan-pekerjaan 'kotor'. Setelah paradigma berhasil diubahkan, saya mulai berani mengambil keputusan untuk menjadi seorang SALES PERSON.

Itu adalah 6 tahun yang lalu, saat ini saya mengambil langkah berikutnya untuk mengejar impian saya, menjadi Self Employee. Tapi saya tahu, saya akan belajar lebih banyak kalau saya melakukan proses BELAJAR - LAKUKAN - AJARKAN. Jadi tugas tambahan saya sekarang adalah untuk juga membantu mereka yang bermimpi menjadi pengusaha atau Business Owner. Sesuai dengan judul, jangan memilih sales jadi karir anda kalau memang anda nyaman dengan kondisi atau pekerjaan sekarang.

Jadi, jangan jadi sales kalau anda merasa ini sudah cukup untuk anda. Jangan jadi sales kalau anda tidak merasa terjebak dengan jebakan menukar waktu dengan uang. Jangan jadi sales kalau anda takut untuk punya teman yang banyak. Jangan jadi sales kalau anda lebih suka di belakang meja. Intinya, JANGAN JADI SALES KALAU ANDA TAKUT SUKSES !!!

Salam Warrior,

Anton Karya
SalesForce Motivator
http://antonkarya.blogspot.com

n.b : Anda tidak harus jadi SALES PERSON untuk bisa ahli menjual…

Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

Kamis, Februari 21, 2008

SPACE BUMI by Anton Karya - Perlukah Khawatir ?

Bro & Sis,
 
Suatu saat semua dari kita perlu mengambil sebuah keputusan, entah apapun itu bentuknya. Dan seringkali keputusan itu akan disertai dengan rasa khawatir, apakah keputusan itu tepat atau tidak. Pertanyaannya, apakah itu adalah sesuatu yang seharusnya terjadi ? Bagaimanakah cara untuk mengetahui itu intuisi kita atau memang hanya kekhawatiran belaka yang harus dieliminir ?
 
Zaman sekarang ini, sebuah keputusan seringkali harus dilakukan dalam waktu yang cukup singkat. Hal ini adalah salah satu faktor yang mengakibatkan kita kurang begitu yakin dengan keputusan tersebut. Tetapi ada juga yang sudah bergumul cukup lama untuk membuat sebuah keputusan, ketika sudah memutuskan tetap saja khawatir. Kalau dilihat berarti waktu untuk mempertimbangkan untuk mengambil sebuah keputusan bukanlah sesuatu yang menjadi faktor sebenarnya. Jadi sebenarnya apa ?
 
Mungkin ini bisa sedikit membantu, ikuti saja intuisi kita dan pasrahkan saja hasilnya pada Yang Maha Kuasa. Pertanyaannya adalah, pada waktu kita membuat keputusan tersebut kita minta campur tangan BELIAU atau tidak. Yang sering terjadi adalah keputusan yang dibuat berdasarkan intuisi saja. Akibatnya, pada saat keputusan yang kita buat itu menghasilkan sesuatu yang tidak sesuai dengan perkiraan kita, kita jadi kecewa sehingga alam bawah sadar kita akan merekam itu semua sebagai alert untuk masa depan ketika kita dihadapkan pada situasi seperti itu. Yang terbaik adalah dengarkan intuisi dan BERDOA untuk mohon pencerahan kepada Yang Maha Kuasa, sehingga apapun nanti hasilnya itu adalah memang yang terbaik yang dapat terjadi. Dengan begitu, kekecewaan pun dapat diminimalkan.
 
Kalau memang waktu masih memungkinkan, kita bisa BERDOA juga untuk mohon petunjuk kepada siapa kita bisa berkonsultasi untuk memastikan atau konfirmasi mengenai keputusan yang akan kita buat. Biasanya intuisi kita akan dipakai juga, apakah nanti orang - orang tersebut akan menguatkan keputusan yang akan kita buat atau sebaliknya. Setelah itu, semuanya nanti akan berbalik ke diri kita lagi apakah keputusan tersebut mau dilaksanakan atau dipikirkan yang lain.
 
Jadi, jangan takut untuk ambil keputusan. Syukur atas apapun yang akan jadi hasilnya, kalau sesuai berarti keputusan kita tepat kalau tidak setidaknya kita sudah belajar untuk mengambil keputusan.
 
Salam Warrior,
 
Anton Karya
SalesForce Motivator
http://antonkarya.blogspot.com - Blog dedicated to Warrior to Be
 


Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.

Kamis, Februari 14, 2008

SPACE BUMI by Anton Karya - Valentinian Ways

Bro & Sis,

Setiap tanggal 14 Februari, pasti sebagian besar manusia di bumi ini merayakan hari Valentine atau hari kasih sayang. Mereka merayakan dengan banyak cara. Ada yang menyiapkan kado spesial, dinner spesial atau acara spesial yang lainnya.

Kalau tidak salah, hari ini diambil dari hari kelahiran St. Valentinus, biarawan yang hidup ratusan tahun yang lalu. St. Valentinus adalah manusia yang penuh kasih, sehingga kenangan akan beliau dijadikan peringatan.

Ada kutipan,"Kasih itu sabar;kasih itu murah hati;ia tidak cemburu.Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu."

Kasih itu milik semua mahkluk Tuhan. Tua muda, pria wanita, kaya miskin, anak-anak dewasa, sarjana atau bukan, semua punya kasih. Sekaligus juga butuh kasih. Kasih adalah karunia Tuhan yang perlu kita dalami dan kita bagikan. "Kasihilah sesamamu seperti engkau mengasihi dirimu sendiri." Kita akan mengasihi orang lain seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Bukan berarti mengasihani diri sendiri atau sebaliknya mementingkan diri sendiri. Artinya lebih kepada perlakukan sesama seperti diri kita ingin diperlakukan.

Kalau kita ingin lebih dicintai, dihormati, dihargai, diperhatikan maka lebih dahulu lakukan hal itu kepada orang lain. "Manusia akan diukur berdasarkan ukuran yang diberlakukan pada sesamanya" Menuai apa yang ditabur.

Selamat berbagi kasih, selamat hari Valentine to all Valentinian.

Best regards,

Antonius Karya
Trainer, Motivator, Public Speaker & Consultant for Salesmanship

http://antonkarya.blogspot.com - dedicated to all warriors to be


Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

Kamis, Februari 07, 2008

SPACE BUMI by ANTON KARYA - Selamat Datang Tikus...

Bro & Sis,

Gong Xi Fat Chai !!! Tahun Baru Imlek telah tiba. Selamat bagi yang
ikut merayakannya. Tahun ini menjadi awal tahun tikus. Sesuai dengan
karakter tikus, artinya tahun ini kita harus senantiasa waspada agar
tidak kecolongan.

Adakah suatu hal positive yang bisa kita ambil dari si tikus ini ?
Pasti ada. Ingat tidak kita kesal karena tikus seperti punya 1001
macam cara untuk mengambil makanan kita. Mereka, para tikus ini,
seperti punya otak yang menyerupai manusia. Kasih perangkap dicuekkin,
kasih racun dilewatin.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga harus seperti si Tikus. Lihat
ada yang menggiurkan jangan langsung main sambar. Perhatikan apakah
ada jebakan perangkap atau racun yang menyertainya. Kalau sesuatu
mudah didapat atau gampang terlihat tanpa ada effort berarti, hanya
akan ada 3 arti yakni ini jebakan atau pemilik makanan ceroboh atau
kita memang dipelihara jadi "binatang peliharaan" ( jadi tikus
percobaan misalnya ).

Tikus sejati selalu extra effort melihat ke sesuatu yg perlu usaha,
entah sedikit atau banyak. Karena mereka sepertinya tahu, yang
berharga itu pasti ada namun tersembunyi. Untuk mendapatkan sesuatu
yang berharga perlu ada harga yang harus dibayar. Bahkan resiko besar
seperti mempertaruhkan nyawa harus dihadapi yang penting halal ( dari
sudut pandang tikus ) dan terhormat. Kemenangan mereka dapatkan ketika
mereka bisa berhasil membawa makanan ke sarang mereka, mendengar
umpatan manusia yg gagal menjaga peluang mereka menikmati kenyamanan.

Senantiasa kerja keras dan ingat apapun tujuan atau dream kita itu
perlu extra effort, perlu tinggalkan comfort zone. Waspada terhadap
"peluang" yang menggiurkan dan kelihatan terlalu mudah karena bisa
jadi perangkap yang beriming. Segala sesuatu itu indah jika memang
waktunya. Just do it. Welll do our best, let's God take care the rest.
Sekali lagi Selamat hari raya Imlek. You are the True Warrior !!!

Anton Karya
http://antonkarya.blogspot.com - blog dedicated to Warrior to be

--
Sent from Gmail for mobile | mobile.google.com

Halo Anton...

*Nama:
*E-mail:
* wajib diisi
Pesan