Home  |  Resume  | 

Dukung Indonesia Sejahtera Melalui Training GRATIS Salesmanship dengan Donasi Anda...

Kamis, Desember 13, 2007

Belajar Memahami Kebutuhan...

Bro & Sis,

Saya barusan mendapatkan artikel bagus dari salah satu mentor saya DR. Gary Chapman, pengarang buku "Lima Bahasa Kasih", berikut adalah cuplikannya, selamat menikmati

Learning to Meet Needs

It has been my observation through the years that many husbands simply do not understand the needs of their wives. Conversely, many wives do not understand the needs of their husbands. The fact is, we all have needs. This is part of what motivates us to get married. When these needs are not met over a period of time, we tend to get irritable. Irritation brings criticism and criticism brings counter-attack. So, we find ourselves fighting rather than seeking to meet needs.

Solid Foundations
The husband who is satisfied with simply putting food on the table has a very limited view of the importance of his role as husband. The wife who is satisfied with cooking that food has a very limited view of the importance of her role as wife. Food is important, but it is only foundational. We have needs for love, affection, tenderness, kindness, and encouragement. These are as foundational to our emotional health as food is to our physical health.

Security System
One of our most fundamental emotional needs is the need for security. The greatest security need is the need for the deep assurance that your spouse is committed to you. We need to communicate to each other that whatever happens, we are with them. If there are disagreements, we will take time to listen, understand, and seek resolution. “If you are hurting, I want to be there for you.” These are the commitments that create a secure atmosphere in which to grow a healthy marriage.

Kind Words
All of us have the need for significance or self-worth. In marriage we are called upon to encourage each other in our pursuits for significance. Ultimately our self-worth is rooted in who we are, children of God by faith in Christ. As children of God we are all uniquely gifted. As we express these gifts or abilities under the direction of the Holy Spirit, we experience satisfaction. Positive comments about your spouse’s efforts to explore their interests and giftedness is a way to help meet their need for significance. Critical comments diminish self-worth. Look for ways to encourage your spouse.

Social Support
Wherever man is found, he is a social creature. He relates to others. Marriage does not diminish this need to relate to those outside the family. The wife may wish to be a part of a ladies’ civic club. The husband should seek to encourage her involvement. In so doing he is helping meet her social needs. In helping each other develop social relationships, we are enhancing their growth as a person. In a healthy marriage, social relationships are seen as a normal part of life. When we seek to meet each others needs we are building a strong marriage..

Excerpt taken from Five Signs of a Loving Family by Dr. Gary Chapman. To find out more about Gary Chapman's resources, visit www.fivelovelanguages.com.

Senin, Desember 10, 2007

Sekilas LEADERSHIP SEMINAR...

Bro & Sis,

Leadership Seminar baru saja selesai jam 5 sore tanggal 9 Desember kemarin. Euforia dari pembicara utamanya, Peter Cox, begitu luar biasa. Agak nyeleneh, aneh, nyentrik tetapi energi yang luar biasa benar - benar terasa diseluruh ruangan Stadion Tennis Indoor Senayan. Berbicara dengan logat Australia gaya anak pantai, semua peserta LS kemarin, sekitar 2500 peserta begitu tersentuh. To the point, nyelekit tetapi semuanya adalah kenyataan yang sehari - hari kita alami.

Kepemimpinan ternyata tidak rigid, kepemimpinan itu flexible. Kepemimpinan tidak melulu membutuhkan orang yang serius dengan penampilan rapi & klimis. Orang yang agak "gila" bisa memimpin organisasi Network Marketing di 30 Negara dengan ratusan ribu manusia di organisasinya. Beliau bercerita tentang backgroundnya yang benar - benar kacau ( pemabuk, gila pesta dsb ) tapi dengan kerendahan hati serta tekad yang kuat, beliau bisa menjadi contoh untuk anggota organisasinya. Bisa bayangkan gak, orang yang ditengah - tengah seminar bisa bertelanjang dada, menjadi pemimpin ? Rasanya kalau tidak melihat sendiri pasti tidak akan percaya. Tapi...ini benar - benar benar terjadi...

Pemimpin itu dimulai dari hati, dengan semua ketulusan berbagi. Pemimpin itu tidak melulu dilihat dari penampilan, tingkat pendidikan, umur, jabatan dan lain - lain...Peter Cox adalah contohnya, orang yang kontroversial tetapi dicintai banyak orang...Salute, salute...

Semua orang bisa menjadi pemimpin, semua orang punya hak memimpin...Semua orang wajib memimpin. Pemimpin itu dijadikan, bukan dilahirkan...Proses yang sangat keras akan menjadikan pemimpin yang luar biasa...Terus terang, saya gak sabar menantikan Leadership Seminar selanjutnya...See you at April 2008 all survivor...

Salam Warrior Survivor,

Anton

Rabu, November 21, 2007

ALERGI dech sama yang namanya NETWORK MARKETING !!!

Bro & Sis,

Saya yakin nih, pasti deh suatu saat tiba - tiba di telephone oleh orang - orang yang sudah lama banget enggak hubungi kita. "Apa kabar ? Bagaimana keadaan ? Udah nikah lom ? Kerja dimana ?" dsb....Sounds familiar ? He..he..he...Rata - rata pemain NETWORK MARKETING punya prosedur untuk menghubungi orang yang ada dalam daftar namanya, baik yang baru kenal maupun yang sudah lama buanget tidak dicontact...Biasanya juga, banyak yang langsung pasang benteng, bilang "Udahlah gue tau, eloe mau tawarin gue ikut MLM khan ? Udah gak usah capek - capek, gue pasti gak tertarik..."

Terus terang aja, bagi para penggiat bisnis NETWORK MARKETING, seringkali menerima reaksi seperti itu ( terutama sih dari teman - teman... :) ). Bagi pemain pemula, biasanya menerima 10 kali penolakan seperti itu langsung down. Buat saya malah memperkuat pertanyaan, apa sih yang membuat orang - orang alergi sama yang namanya NETWORK MARKETING ?

Apakah karena MINDSET kita, yang menganggap bahwa NETWORK MARKETING itu memanfaatkan orang ? Artinya, siapa yang masuk duluan itu yang kaya sedangkan yang belakangan malah buang - buang uang...Atau, MINDSET tentang harus jadi sales door to door ? Atau, MINDSET tentang harus bertemu dengan banyak orang terus harus pintar ngomong biar bisa meyakinkan orang ? Atau takut tidak punya waktu buat keluarga karena harus pakai waktu diluar waktu kerja ? Atau apa sih yang lainnya ?

Mohon sharingnya dong, kenapa sih ALERGI sama NETWORK MARKETING ? Ditunggu yang commentnya...

Go Survive,

Anton Karya

Senin, November 19, 2007

BERBAGI...Energi terbesar untuk survive...



Bro & Sis,

Kebahagiaan terbesar adalah saat kita mengetahui kita bisa berbagi tanpa pamrih. Tanpa mengharapkan imbalan apapun...Terkadang itu terdengar seperti retorika bagi sebagian yang belum pernah melakukannya, dimana jaman ini yang mengajarkan bahwa pasti ada udang dibalik bakwan...

Adalah kenikmatan luar biasa bisa berbagi kepada sesama ciptaanNya, melihat tawa canda mereka - mereka yang penuh potensi - potensi terpendam, yang sebetulnya haus kasih sayang dan perhatian sesamanya tetapi masih bisa saling berbagi dalam kebersamaan...

Tanggal 18 November 2007 kemarin, di Cibubur yang cukup cerah sekali cuacanya, RUBI ( Rumah Berbagi Indonesia ), memberikan aksi yang menunjukkan berbagi yang sesungguhnya. Bersama dengan Pak Andreas, Pak Krisnawan, Pak Harry, Ibu Ani, Ibu Ellies, Pak Daniel membagikan yang terbaik dari masing - masing untuk teman - teman di S.O.S yang kebanyakan terdiri dari anak - anak yang sangat spesial, para calon Warrior Survivor. Rekan - rekan senior ini, yang sebagian besar professional trainer, dengan penuh energi meledak - ledakkan perasaan dan mere-programming bawah sadar teman - teman S.O.S...Dengan style masing - masing, dengan persiapan yang boleh dibilang minim, kami saling mengisi satu sama lainnya, sehingga sinergi energi positif di Cibubur kemarin meledakkan aura yang luar biasa...

Betul kata pak Harry, hidup ini memang uncommon...Dimana orang - orang menilai segala sesuatu dengan uang dan harta duniawi, ternyata kepuasan bisa didapatkan tanpa semua itu...Uang bukan tujuan, betul pak Harry ? Pak Krisnawan, Kita semua Bunga Teratai, yang menjadi daya tarik diantara rawa - rawa gaya hidup duniawi zaman ini, Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang ( Warkop DKI ), tertawalah terhadap semua kendala yang ada, lalu ucapkanlah syukur dan berdoa karena kita masih punya kesempatan untuk mengalami KasihNya, kata Bu Ani...Fokus pada tujuan, rasakan sakitnya proses dan lampaui, ya kan pak Daniel ? Tujuan pasti akan tercapai, kalau kita terus berusaha mencapainya, bangun 2 kali lebih banyak kalau kita jatuh, kata bu Ellies....

Wuiihh, luar biasa dahsyat !!! Semoga sinergi ini akan terus menerangi Indonesia dan akan terus menggarami semua manusia Indonesia untuk menjadi Warrior Survivor...

Go Survive !!!

Anton Karya

Rabu, November 07, 2007

Mengungkap Rahasia Semesta...

Guys,

Sekitar hampir satu bulan lalu, di kantor ada sharing session tentang "Universal Law" ( pernah ada di Kompas Minggu, tapi lupa kapan...) Isinya adalah pengembangan lebih lanjut dari Law of Attraction...Seru tuch, mungkin juga karena gaya kita bawa session mirip2 ya... :) .... ( Yang bawain session itu juga salah satu mentor gue )... Nah, merenungi apa yang didapat dari session tersebut, seakan - akan dapat pencerahan...

Begini...ternyata TUHAN itu benar - benar adil...makanya sering tercetus "diatas langit ada langit"...Sebetulnya, menurut gue nih, TUHAN menciptakan setiap diri manusia dengan memberikan satu dari rahasia pengetahuanNya...Jadi, "isi kepala" TUHAN itu terbagi atas kurang lebih 5 milyar manusia yang ada di Dunia ini...

Jadi, tidak ada alasan yang tepat untuk mengatakan bahwa kita "lebih" dari orang lainnya...yang tepat kita itu unik...Makanya biasanya, orang - orang yang mengetahui rahasia ini adalah orang yang rendah hati...Kenapa ? Karena untuk menjadi lebih, kita harus membuka diri untuk menerima pengetahuan dari orang yang sering kita anggap lebih "bodoh" dari kita...

Nah, jadi kalau mau menguasai Alam Semesta ini, temuilah sebanyak mungkin manusia, belajar untuk lebih sering mendengarkan...Satu lagi yang terakhir, Hukum Tabur Tuai juga berlaku, semakin banyak kita memberi, semakin berlipat yang kita dapatkan...

" Berbagilah apapun yang kita miliki, itulah kunci semesta untuk memberikan kelimpahan pengetahuan akan Yang Maha Kuasa. Semakin kita mengenal Dia, Dia juga akan mengenal kita dan tahu apa yang kita inginkan sehingga semakin nyatalah Impian Kita" - Antonius Karya

Saudara - saudara...Telah Berdiri...SURVIVOR GYM !!!

Guys,

Setelah mikir dari hari Kamis malam, after ketemu sama pak Kris ( thanks ya pak... !!! ), akhirnya ketemu juga Module buat "Jualan" Konsep Sukses dari Karya Institute of Life, namanya "SURVIVOR GYM"...

Sukses itu adalah masalah sebagaimana disiplin menjalankan prosesnya dari hari ke hari...Sama seperti membangun kesehatan atau lebih dikenal sebagai fitness...Nah, analogynya, untuk membangun tubuh yang kokoh dan kuat sebagai pondasi kesehatan, kita harus rajin tuch ke gym...Ada pantangan makan ( atawa DIET ) yang harus dijalani sehingga tubuh kita ini bisa punya bentuk yang YAHUD...

Begitu juga kalau kita mau survive dalam menghadapi hidup ini...Sekali kita menguasai Surviving Skill, PERTAMA kita pasti bisa minimal hidup dengan kondisi standard lach ( Cukup makan, Cukup Tidur, Cukup Rekreasi... )...Nah, kalau sudah mampu bertahan, tinggal selangkah lagi, dengan kemauan dan IMPIAN yang kuat, kita pasti akan hidup seperti tahapan yang kita inginkan...

Nah, konsep SURVIVOR GYM ini akan terbagi dalam beberapa skill dasar :
1. Dreambuilding Skill
2. People Skill
3. Sales Skill
...dengan penguasaan terhadap tiga Surviving Skill ini, dapat dipastikan semua orang yang mempelajari akan bisa jadi SURVIVOR ditengah dunia yang cool ini...( atau cruel yach...:) )

Sesuai dengan konsepnya, GYM ini akan melatih otak dan mental dengan intensive selama 90 hari dimana selama 30 hari pertama akan diadakan latihan ( per hari )dan training seminggu sekali @ 4 jam... Yah, kurang lebih gambarannya adalah seperti itu mengenai SURVIVOR GYM ini...Diharapkan dapat membangun " otot - otot " manusia Indonesia yang kuat dan dapat bertahan dari semua kompetitor di era Gombalisasi ini...Go Survive !!!

Anton Karya
Personal Survivor EnterTRainer

Mana yang lebih besar IMPIAN atau KENDALA ?

Guys,

Seringkali dalam hidup kita, kita tetapkan ingin menjadi atau mendapatkan sesuatu. Seiring dengan keputusan yang kita dapatkan, saat itu juga masalah yang tadinya gak kelihatan jadi keluar semua ke permukaan. Dan seringkali pula, impian jadi tenggelam akibat kita mumet sama masalah - masalah yang seakan - akan gak ada habis - habisnya.

Nah ini dia nich...Sampai sekarang pun sering alami hal seperti ini...Yang jadi pertanyaan, bener gak nih itu yang benar - benar kita inginkan ? Contohnya aja gini, kadang - kadang saat kita mau HP terbaru misalnya, padahal uang lagi gak cukup nih...Gesek aja terus CREDIT CARDnya, padahal kreditan udah banyak...Kenapa gak dipikirin, nanti bayarnya pakai apa coba ? :)

Guys, pernah dengar khan yang namanya " LAW OF ATTRACTION " ? Nah, sesuai dengan namanya, HUKUM TARIK - MENARIK, seperti ada di " THE SECRET" ( Udah baca bukunya / nonton filmnya lom ), mengatakan kalau kita berpikiran positif terhadap apapun yang kita inginkan, kita akan mendapatkannya. Tetapi...yang tidak disebutkan disana, Kutub Utara akan menarik Kutub Selatan, POSITIVE akan menarik NEGATIVE...Masih ingatkan pelajaran waktu kita SD - SMA ?

Nah, impian kita pun demikian...Kutub positive dan negative biasanya satu paket, seperti mata uang yang ada dua sisi jadi IMPIAN dan MASALAH juga dalam satu paket...Makanya kita perlu yang namanya GRATITUDE ( Ucapan syukur ), karena dibalik semua masalah yang ada sebetulnya sudah dipersiapkan apa yang menjadi IMPIAN kita...tergantung besaran mana, IMPIAN atau KENDALAnya, karena yang lebih besar / kuat dan bertahan, itu yang akan kita dapatkan...

" Ucaplah syukur terhadap segala sesuatu, karena kita pasti akan mendapat yang kita mau selama itu tidak merugikan diri kita dan sesama, karena TUHAN juga punya hati...." - Antonius Karya

TRAINER : PANGGILAN HIDUP ATAU...

Friends... Akhirnya bisa ngeblog lagi yah...Maaf, hampir 6 bulan belakangan ini ntah kenapa gak kepingin nulis...Tapi setelah YM-an dengan pak Krisnawan, jadi kepingin nulis lagi...Bicara soal berkat tadi dengan pak Krisnawan, sebetulnya apa yang kita ketahui lebih dari orang lain juga adalah berkat, sadar atau tidak. Nah, bicara soal saluran berkat, membagi pengetahuan dengan orang lain juga sama dengan menyalurkan berkat... Otak adalah salah satu ciptaan Tuhan dalam tubuh manusia yang paling dahsyat...Sepanjang hidup manusia, otak bekerja tiada henti...Semakin kita banyak kita memasukkan informasi / knowledge kedalam otak, jarang - jarang khan otak kita teriak " WOIII, STOP NIH UDAH OVERLOAD"...Tetap aja semuanya di-absorbe...Walaupun begitu, apalah gunanya kalau kita pintar sendiri...Semua pengetahuan itu akan berguna kalau kita praktekkan ke sekeliling kita... Mulai dari diri kita, terus deh mengalir ke orang terdekat kita, dst...Akhirnya banyak yang merasakan perubahan akibat dari pengetahuan yang mereka dapat...Mmmh, itu yang namanya menyalurkan berkat, jadi kita menjadi saluran berkat bukan hanya yang menerima berkat... Begitu juga jadi trainer, sebetulnya semua orang punya bakat jadi trainer...Tetapi gak semua orang yang terpanggil untuk jadi trainer / motivator..." Boro - boro mau jadi motivator, lha wong gue aja butuh motivasi neh...", seringkali ketemunya alasan seperti itu...Yach, terserah masing - masing sih...Kata orang bijak, "Manusia yang seutuhnya adalah yang tak pernah merasa puas dengan apa yang diketahuinya, tetapi dengan batasan tertentu yang tidak mempertanyakan sang Pencipta..." Jadi, kayaknya agak kurang adil kalau kita malas buat belajar terus dan membagi ke rekan - rekan yang butuh... Sekarang ini hal tersebut terus menerus muncul dari hati yang terdalam, Apakah perlu terjun jadi trainer profesional ?...Apa benar ini Panggilan Hidup ? atau ini hanya " Burning Desire" yg temporary ? Kalau dikilas balik lagi, melihat ada orang yang merasa terberkati dengan apa yang kita sharingkan, semua energi tiba - tiba meluap - luap keluar dari tubuh...Rasanya dahsyat sekali...Motivasi utama bukan uangnya, tapi kepingin rasain sensasi yang seperti itu setiap saat walaupun gak munafik sih niat juga dijadikan mata pencarian utama... So, please help me my dear God agar semua ini keluar tulus dari dalam hati tanpa tergantung dengan imbalannya...Percaya aja sih, kalau memang jalan-Nya, pasti segala sesuatu akan terpenuhi dengan sendirinya...

Halo Anton...

*Nama:
*E-mail:
* wajib diisi
Pesan