Home  |  Resume  | 

Dukung Indonesia Sejahtera Melalui Training GRATIS Salesmanship dengan Donasi Anda...

Minggu, Maret 30, 2008

Relationship Corner with Dr. Gary Chapman - Hope for the Separated

Is there hope for a marriage when the couple has already separated? I
believe the answer is yes. Healing might begin by one of you or both
of you going for counseling. I'm often asked, "What good is it for me
to go for counseling if my spouse is not willing?" The answer is that
if one of you can be healed, the marriage has a better chance.

The Stand-off

It only takes one person to break the silence. Have you been standing
off, refusing to give in and call, waiting for your spouse to make the
first move? Why wait? An effort to communicate that you care, that you
are open to working on the relationship may be all that it takes to
get the process going.
"He failed me. Why should I try to reconcile with him?" That line of
reasoning is perfectly normal, but not biblical. In Matthew chapter 18
Jesus instructs us to reach out to those who have sinned against us
and seek reconcile. If they won't turn from their sin, then we take
someone with us and lovingly confront them again. If they still refuse
to talk with us, then we turn them over to God. We pray for them. We
seek to win them by the love of Christ in us.

Take Off the Rose-colored Glasses

If you are separated from your spouse, and you'd like to reconcile,
what's the first step? Confession. In all my counseling, I've never
seen an "innocent" partner. Both are at fault to some degree. We tend
to see ourselves through rose-colored glasses. Our faults do not look
big to us because we are used to them. If you take the initiative in
confession, maybe your spouse will forgive you and confess their own
sin."

A Powerful Tool

When all else fails, pray. Pray that God will bring a deep sense of
guilt on your spouse. That the Holy Spirit will remind your spouse of
the truth and of the fact that God will judge sin if we do not repent.
Do not feel that God has not answered your prayer if your spouse
refuses to return. God has given man real freedom, even freedom to
continue in sin. He will not make us do right, but don't stop praying.
Prayer is powerful!

Excerpt taken from Hope for the Separated: Wounded Marriages Can Be
Healed by Gary Chapman. To find out more about Gary Chapman's
resources, visit www.fivelovelanguages.com.

Best regards,

Anton Karya
SalesForce Motivator
http://antonkarya.blogspot.com


Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

Jumat, Maret 21, 2008

Relationship Corner with DR. Gary Chapman - Expressing Regret

What most people are looking for in an apology is sincerity. But how
do you determine sincerity? Research has revealed that there are five
basic elements to an apology. I call them the five languages of
apology. For an apology to be accepted, you need to speak the language
that conveys your sincerity to the offended.
The first language of apology is expressing regret, or simply saying,
"I'm sorry." It is expressing your own sense of pain that your
behavior has hurt them.

Get Specific

Without the expression of regret, some people do not sense that an
apology is adequate. A simple "I'm sorry" can go a long way toward
restoring goodwill. An apology has more impact when it is specific.
The details reveal the depth of your understanding of the situation
and how much you inconvenienced your spouse.

"But..."

Sincere regret needs to stand alone. It should never be followed with,
"But…" One husband told me, "My wife apologizes, then blames her
actions on something I did to provoke her. Blaming me does little to
make the apology sincere."
When we shift the blame to the other person, we have moved from an
apology to an attack. Blame and attacks never lead to forgiveness and
reconciliation. When you are apologizing, let "I'm sorry," stand
alone. Don't continue by saying, "But if you had not yelled at me, I
would not have done it."

What's Your Language?

For many people, receiving a sincere expression of regret is the
strongest language of apology. It is what convinces them that the
apology is sincere. Without it, they will hear your words but they
will appear empty.

Excerpt taken from The Five Languages of Apology by Gary Chapman. To
find out more about Gary Chapman's resources, visit

www.fivelovelanguages.com.


Best regards,

Anton Karya
SalesForce Motivator

http://antonkarya.blogspot.com



Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

Kamis, Maret 20, 2008

UDAH KETEMU ALASAN JADI SALES ?

Menyambung tulisan - tulisan sebelumnya yang saya tulis disini, saya masih ingin membahas mengenai HASRAT MEMBARA anda untuk menjadi seorang SALES PERSON. Kenapa sih kekeuh aja bahasnya ini melulu, kenapa gak langsung aja sih ke tekniknya ? Well, teknik sales memang penting, tapi tidak kalah pentingnya dengan impian anda. Sekali lagi, mimpi yang kurang kuat mudah mengalami distraction ( gangguan, hambatan, kendala atau apapun lah…). Kalau distraction lebih kuat dari impian, SALES menjadi sebuah kerja yang menyebalkan, menjijikan dan TIDAK BANYAK hasilnya. Jadi anda akan mengkonfirmasikan kata - kata teman anda, keluarga anda dan kenalan maupun orang yang tidak kenal anda, yang mengatakan bahwa anda TIDAK MAMPU jadi SALES PERSON. Mereka sih tidak salah, mereka sayang pada anda. Mereka cuma tidak tahu satu hal, IMPIAN ANDA !!! Yang akan tahu hanya anda, ya anda sendiri. Mereka akan melihat anda seperti Anjing gila yang lari putar - putar, tabrak sana sini, tak keruan. Mereka gak melihat "kelinci" yang anda kejar. Sekarang tugas anda, BUKTIKAN "kelinci" itu ada !!!

Misalnya saja, IMPIAN anda punya rumah. Ok, pertama - tama siapkan deh satu buku khusus untuk IMPIAN - IMPIAN anda. Coba bayangkan, seperti apa ya rumah idaman anda ??? Mmm, luas 1000m2, 3 Lantai, 4 Kamar, 5 Kamar Mandi, Ruang Home Theatre, Ruang Olahraga, dan sebagainya, dan sebagainya. Ubah bayangan anda tersebut menjadi bentuk tertulis dan ingat tulis SEDETAIL mungkin, ingat yang 3% di tulisan saya sebelumnya ? Setelah gambaran rumah tersebut tertulis dengan JELAS dan DETAIL, tulis alasannya MENGAPA anda menginginkan rumah tersebut. Atau kalau anda tidak memiliki rumah seperti itu, apa janji anda pada diri anda sendiri ? Harus yang cukup ekstrim ya…Setelah tulis itu semua, terakhir tulis kapan anda akan mencapai IMPIAN anda, lengkap dengan tanggal, bulan dan tahunnya. Ok, sudah ? Benar sudah ? Iya, iya, percaya aja lah…Beranikan diri, bilang pada orang terdekat anda, yang bisa anda percaya," Ini impian gue, gue harus dapat tanggal segini - segini, kalau gue gak dapat gue akan…BERDIRI TELANJANG BULAT DITENGAH MAL !!! " Waaahhhh, ekstrim amat, tapi terserah aja sih kalau anda yakin anda pasti bisa mencapainya. Good, one step's done !!! Saya yakin anda tidak lagi main - main dengan impian anda.

Nah, disini akan mulai ada pertentangan batin dalam diri anda, apalagi bila impian itu jauh dengan kenyataan yang sedang anda alami saat ini. Disini mulai terlihat nyata mengenai LoA ( Law of Attraction ). Seiring dengan perjalanan anda, pertentangan batin akan makin kuat, apalagi kalau anda mengalami banyak penolakan pada awalnya. Nah, pada tulisan - tulisan saya berikutnya, akan saya berikan satu persatu cara yang cukup ampuh untuk saya menghadapi hal ini. Intinya, anda harus menarik yang POSITIVE ke dalam GETARAN IMPIAN anda.

Saya yakin anda semua pasti bisa sukses dan mencapai impian anda menjadi SALES PERSON. Bagi yang ingin menempuh jalur lain, ini juga akan menjadi pilihan cara untuk mencapai apapun yang anda inginkan. Setiap orang adalah SALES, entah untuk meniti karir, hubungan yang lebih baik atau kondisi finansial yang lebih baik. Anda harus menjual entah konsep, menjual kelebihan - kelebihan anda ataupun "menjual" integritas anda pada orang yang anda ingin mereka menaruh kepercayaan pada anda. Lihat tujuan anda, fokus pada hal tersebut dan jangan pernah lupa untuk berdoa pada Tuhan dan pasrah pada kehendakNya. SUKSES ADALAH PERJALANAN, BUKAN TUJUAN.

Salam Warrior !!!


Anton Karya
SalesForce Motivator
http://antonkarya.blogspot.com


Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

Jumat, Maret 14, 2008

Kenapa Sih Mau Jadi Sales ?

Bro & Sis,

Saya mengerti, keinginan untuk menjadi SALES PERSON adalah cukup aneh bagi orang - orang seperti saya yang memang sehari - harinya hanya berhubungan dengan layar komputer, duduk dimeja. Mungkin begitu juga bagi orang - orang disekitar anda yang menganggap anda aneh, lain sendiri. Mulai akan ada nada- nada bicara yang sedikit meremehkan, menghina," Eloe mana bisa jadi SALES, susah jualan sekarang ini. Harga - harga pada tinggi semua, siapa yang mau beli barang ? Mendingan juga uang buat nabung…" dan sebagainya. Kalau mau dipikir dan dipertimbangkan, kata - kata mereka sih masuk akal juga yach. Salah pilih gak ya ? Nanti ada yang mau beli gak ya ? Kalau gak ada yang beli terus gue dpat duit darimana ? Hei, hei stop…STOP !!! SALES PERSON bukan banyak pikir. Hukum PARETO mengatakan 80% aksi akan berasal dari 20% pemikiran yang BENAR. Jadi pikir boleh tapi sebentar aja, setelah itu langsung saja ACTION !!!

Ok, bicara tentang SALES, bicara tentang uang. Tapi kalau hanya berpikir tentang uang saja, calon customer anda pasti akan merasa diri mereka seperti MANGSA, yang ujung - ujungnya mereka tidak jadi beli pada anda. Akan ada intuisi pada diri mereka yang akan memgatakan bahwa, " Saya terjebak nich buat beli barang…" sehingga mereka akan resistant terhadap anda. Jangan seperti itu !!! Uang tidak salah, tetapi kalau anda hanya memikirkan uangnya saja, saya bisa jamin 1000% anda tidak akan bisa menjual APAPUN. Ataupun bisa tetapi customer anda akan merasa tertipu. Kalau sudah begitu wah, nasib anda terancam bubar sebagai SALES PERSON.

Oleh karena itu, ubah uang dalam MINDSET anda menjadi bentuk impian - impian anda. Burning Desire anda, sesuatu yang membuat anda akan menagis kalau tidak mendapatkannya atau bahkan saat mendapatkannya. Entah itu jalan - jalan keluar negeri, beli rumah baru, mobil baru, ziarah, apapun itu. Membahagiakan ORANG TUA, ANAK, DIRI SENDIRI, pokoknya sesuatu yang anda benar inginkan atau TAKUTKAN. Setelah mendapatkan gambaran apapun itu, TULISKAN dengan detailnya tentang hal tersebut, seDETAIL mungkin. Sebuah penelitian dari Universitas terkemuka di Amerika menghasilkan sebuah pernyataan yang menyatakan bahwa 3% dari populasi didunia ini adalah orang yang sukses, dan dapat dipastikan mereka adalah orang - orang yang punya impian dan yang menuliskannya sewaktu mereka baru mendapat impian tersebut.

OK, cukup tentang Anda. Sekarang bagaimana menghadapi si customer ? Kita sebetulnya belum sampai pada bahasan itu, masih cukup jauh. Akan tetapi, sekilas info saja, calon customer pastinya akan memakai pedoman WIIFM ( What's in it for me / Apa sih yang berguna untuk saya ? ). Jadi ada langkah berikutnya, jadikan impian anda itu sebagai alasan untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk calon - calon customer anda. Karena, Zig Ziglar berkata," Anda pasti akan sukses kalau anda membawa cukup banyak orang untuk sukses bersama anda." Sukses bagi SALES PERSON disini adalah MEET THE NEED ( menemukan kebutuhan ) dan bisa memberikan SOLUSI terhadap hal itu. IMPIAN ADALAH ALASAN UNTUK SETIAP SALES PERSON UNTUK MENJALANI PROFESI INI SEBAIK - BAIKNYA.

Salam Warrior !!!


Anton Karya
SalesForce Motivator
http://antonkarya.blogspot.com


Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

Kamis, Maret 06, 2008

BENER NICH, YAKIN MAU JADI SALES ?

Bicara soal perubahan paradigma, sebetulnya bisa saja dimulai dengan baca buku, dengar kaset motivasi dan datang ke seminar - seminar serta banyak bergaul dengan teman - teman yang sudah sukses sebagai Sales Person. Akan tetapi, mengubah paradigma lingkungan sekitar yang agak sulit. Mind set mereka tentang citra negatif seorang SALES PERSON membuat mereka memiliki pertentangan batin sendiri apabila mereka mendapatkan kerabat atau kenalan mereka terjun dibidang tersebut. Mereka akan memberikan pertimbangan seperti ini," Sudah sekolah tinggi, mahal - mahal koq malah jadi SALES ? Memang gak ada pilihan lain ? Lebih baik cari yang pasti - pasti aja, yang gajinya pasti tiap bulannya. Kerja yang bener, biar bisa dipromosi. Nanti bisa beli rumah, mobil yang bagus…" Khusus buat yang jomblo,"…Kalo udah punya jabatan, pasti banyak yang deketin kamu…" Idih, mau sama jabatan dan uangnya atau sama orangnya sich ?

Mereka gak salah, sama sekali gak salah. Pembelajaran hidup mereka yang membuat mereka memiliki mindset seperti itu. Apalagi kalau, maaf agak sensitif, kerabat kita itu punya pendidikan ataupun pekerjaan dibawah kita. Sudah pasti mereka akan meng-goblok-goblokan kita. So, bagaimana cara kita menghadapi hal seperti ini ?

Seperti yang sudah saya berikan di tulisan saya sebelumnya, kita harus tahu dulu kenapa kita rela menjadi SALES PERSON. Lebih tepatnya lagi, perkuat impian kita. SALES JOB is quite tough. Kalo kita gak gak yakin, gak punya impian yang kuat baru tiga bulan pasti K.O. Jadi, kalau mau jadi sales, sekali lagi, apa sih yang namanya YOUR BURNING DESIRE ? Apa itu ? Sesuatu yang membuat anda gak bisa tidur, gak bisa makan karena teringat terus…( kayak lagu 'Ingat Kamu' - Maia ya… ). Harus tercapai, gak boleh tidak. Bisa Impian atau Mimpi buruk…

Kalau sudah yakin, baru deh kita bersiap-siap untuk BELAJAR jadi SALES PERSON. Jadi bagi yang mau merubah arah, merasa jenuh melakukan sesuatu yang itu - itu saja dan 'mentok' atas pencapaiannya, dan merasa SALES kayaknya boleh coba juga tuch. Nah, tugas pertama anda cari dulu deh yang sudah saya sebutkan diatas DREAMS atau NIGTHMARE, itu adalah pondasi seorang SALES PERSON. Seorang SALES PERSON bisa saja menguasai semua ilmu SELLING SKILL yang ADVANCE, tapi tanpa DREAMS atau NIGHTMARE yang jelas, semua akan sia - sia saja. KALAU MAU JADI SALES, PILIHANNYA HANYA DUA, BERHASIL ATAU BERHASIL.

Best regards,

Anton Karya
SalesForce Motivator
http://antonkarya.blogspot.com


Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

Halo Anton...

*Nama:
*E-mail:
* wajib diisi
Pesan